Jumat, 23 Maret 2012

PENGERTIAN KEBUDAYAAN


 PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Definisi kebudayaan dari para tokoh
1. Melville j. Herkovits dan Bronislow Malinowski mengemukakan “cultural
determinism” yang artinya segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu, contoh:
masyarakat di pedesaan adalah masyarakat agraris karena kebanyakan
pekerjaannya bertani

2. Herkovits, Memandang kebudayaan sebagai “ super organic”. Artinya
kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus ,
meskipun manusai penghasil kebudayaan sudah silih berganti karena
kehidupan dan kematian tapi kebudayaan tetap hidup terus

3. Selo Soemardjan dan Soelaeman sumardi, Mengemukakan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
- hasil karya masyarakat
sepeti teknologi dan kebudayaan kebendaan
- hasil rasa ( yaitu yang meliputi jiwa manusia)
seperti mewujudkan segala akidah-akidah dan nilai-nilai social yang pelu
untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan , misalnya: agama,
ideology, kebatinan, kesinian, dan semua unsure yang merupakan hasil
ekspresi jiwa manusia
hasil cipta
seperti filsafat dan ilmu pengetahuan

4. EB Tylor, Mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: Kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hokum,
adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh menusia sebagai anggota masyarakat.

5. Koencoroningrat, Menyatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya

6. A.L Krober dan C. Kluckhon, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah
manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya

7. C.A Van Peurson, Mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan
sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok
orang-orang, berlainan dengan hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja
ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam

Kebudayaan jika dikaji dari asal katanya
dari bahasa sanskerta budhayah: yang berarti budi/akal
latin colere : yang berarti mengolah tanah/bertani

Kebudayaan pengertian secara praktis
Yaitu kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama :
yang mengarahkan tingkah laku
memberi seperangkat model untuk bertingkah laku kepada masyarakat
Sistem nilai dan gagasan utama terwujud dalam 3 sistem
1. Sistem Ideologi
Meliputi etika, norma, adat istiadat dan peraturan hukum
2. Sistem Sosial
Meliputi hubungan dan kegiatan soaial di dalam masyarakat
3. Sistem Tehnologi
Seperti kebudayaan yang berupa kebendaan

CAUSATIVE VERB “HAVE”



CAUSATIVE VERB “HAVE”
Causative “have” is followed by the simple form of a verb, not an infinitive. (causative “have” diikuti oleh verb 1 (tanpa tambahan s/-es), bukan diikuti oleh infinitif (to+verb1)).
Examples:
-          I had John repair my bike. (CORRECT)
-          I had John to repair my bike. (INCORRECT,because it is followed by an infinitive)
è Kalimat ke 2 salah karena diikuti oleh infinitif (to+verb1)
► “Have” gives the idea that “X” request “Y” to do something. ( “Have” menunjukkan bahwa “X” meminta “Y” untuk melakukan sesuatu.)
è The formula is: “X” has/have/had “Y” do something (simple form) (rumusnya adalah “X” has/have/had “Y” melakukakn sesuatu (verb dalam bentuk sederhana(verb1 tanpa tambahan s/-es)).
Examples:        - Mary has John carry her bag.
Means(artinya): John carried the bag because Mary ask him to. ( John membawa tas karena Mary menyuruhnya).
                        -I have Jane put my books
Means: Jane put my books because I ask her to.
-          Tom had Jane clean the room yesterday
è Using “had” because the adverb of time is yesterday. But still the verb is in simple form.




HAVE SOME THING DONE
(HAVE +Past Participle (Verb3)
The past participle(verb 3) is used after “have’ to give a passive meaning.
Examples:        - I had my watch repaired (by someone) yesterday.
Means: I caused my watch to be repaired by someone. (saya menyuruh orang lain untuk memperbaiki jam tangan saya kemarin).
            -I have my hair cut à means: I asked someone to cut my hair. (saya menyuruh seseorang untuk mencukur rambut saya)
            - I am having my car washed at the moment à means: I am asking someone to wash my car at the moment. (pada saat ini saya SEDANG menyuruh seseorang mencuci mobil saya.)
You have to know the different between Have something done and present Perfect/ past perfect form.
HAVE SOMETHING DONE:  I have my hair cut à means: I ask someone to cut my hair.
PRESENT PERFECT(S+HAVE/HAS+V3): I have cut my hair àmeans: you cut your own hair.
PATTERNS for HAVE SOMETHING DONE:
·         S + HAVE/HAS + OBJECT + VERB 3
·         S + HAD + OBJECT +VERB3 +PAST TIME
·         S + TOBE (IS/AM/ARE) + HAVING +OBJECT + VERB3 + NOW/RIGHT NOW/ AT THE MOMENT.
CONCLUSION:
-          Use active sentence for causative “have” (using simple form of a verb) and passive sentence for have something done (using verb 3).
-          For causative “have” à after subject you have to use the right form of “have” whether it is “have or has or had” then the object is people (someone), after that,you have to use a simple form of a verb (verb 1 without s/-es) in any kind of adverb of time (present time or past time still use simple form of a verb), you just choose the right form of “have” à “have or has” for present time, “had “ for past time.
-          For have something done just follow the pattern.



EXERCISES:
Fill in the blanks with the right form of causative have, and choose the right form of verb given in the brakets. (isilah dengan bentuk causative have yang benar, dan pilih salah satu bentuk verb yang benar yang diberikan di dalam kurung)
1.  We had our treasury bought our new books yesterday. (buy / buys / bought / to buy)
2.  She has her mom cooked dinner for her. (cook / cooks / cooked / to cook )
3.  He had his brother done his homework last night (do / does / did / done)
4.  Tom is having Bill written the report at the moment. (write / writes / writing / written)
5. Mike has jenni saved his data. (save / saving / saves / saved)
6.  Bob has his packages  delivered by the postman. ( deliver / delivers / delivered / delivery)
7.  Eddy had his data changed by his secretary last week. (change / changes / changed / changing)
8.  Marie is having her house painted by the workmen at the moment. ( paint / painting / painted / paints)
9.  Jonny has his car parked by the parking man. (park / parks / parking / parked)
10.They  is having  their maid cleaned  their room right now. (clean / cleaned / cleans / cleaning)
THE END OF THE TEST

PUISI UNTUK SAHABAT


TRUE FRIEND

Friend gives you smile
But true friend gives you happiness
Friend will lie about you
But true friend won’t tell your weakness
Friend knives your back
But true friend will slog your face
Thousands friend come when you’re happy
But only one true friend comes when you cry
Friend comes when he needs you
But true friend comes when everybody leaves
Friend comes and leaves
But true friend is your forever
You’re my friend and that is true
But the gift was given from me to you
We went thru moments that were good and bad
Even moments that were happy and sad
You supported me when I was in tears
We stuck together when we were in fear
Its realy sad that it had to be this way
But it has reached its very last day
Miles away cant keep us apart
Cause you’ll always be in my heart

Tsunami Mentawai

Belajar dari pengalaman tentang tsunami dan gempa, pemerintah Jepang sangat tanggap terhadap bencana alam itu. Pun demikian dengan masyarakatnya yang sangat tanggap dan siaga. Gempa dan tsunami adalah bagian dari kehidupan masyarakat Jepang. Kondisi alam di negeri Matahari Terbit ini berada pada empat patahan sehingga berpotensi gempa di dasar laut.

Ujung-ujungnya, tsunami bisa melanda negeri kepulauan tersebut setiap saat. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi. Contohnya tsunami pada Februari 2010. Tsunami akibat gempa di Cile dengan 8,8 skala richter telah mencapai pulau-pulau utama Jepang. Saat itu, Badan Meteorologi Jepang secara resmi memperingatkan warga Jepang untuk waspada terhadap ancaman tsunami. Ini adalah ancaman tsunami terbesar yang dikeluarkan dalam 20 tahun terakhir.

Di setiap saluran televisi, ditayangkan peta Jepang dengan tanda merah pada beberapa tempat yang mendapat ancaman tsunami. Jepang sebelumnya telah meminta ratusan ribu penduduk di daerah dataran rendah untuk mencari tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi datangnya gelombang yang ditimbulkan oleh gempa Cile yang melintasi Pasifik dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Pasca gempa 8,8 skala richter dan tsunami di Cile, ancaman tsunami memang sempat membuat kecemasan warga Jepang.

Hal ini wajar karena hal serupa pernah terjadi pada 1960. Saat itu, Cile dihantam gempa 9,5 skala richter, dan tak lama kemudian dampaknya berimbas ke Jepang, Hawaii, dan Filipina. Korban meninggal saat itu mencapai 140 orang di Jepang. Untuk itu, Jepang giat membangun berbagai infrastruktur guna menyiasati dampak tsunami.

Menara Evakuasi

Murata menjelaskan negerinya membangun tembok pemecah ombak (breakwaters) dan pintu air (watergates) untuk mencegah bahaya tsunami dan melindungi nyawa manusia serta aset bernilai ekonomi. Bangunan tersebut kini terdapat di Kota Ofunato, Iwate. Breakwaters dibangun di mulut pelabuhan kota ini. Ada tiga posisi breakwaters yang terpasang di kota ini, yakni breakwaters utara, selatan, dan mulut breakwaters.

Panjangnya masing-masing 243, 291, dan 201 meter. Adapun pintu air alias watergates merupakan bangunan yang dapat membendung dan mengalihkan aliran atau saluran sungai tatkala ada gelombang tsunami. Bangunan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bergantung pada karakteristik daerahnya. Di Ohma, Kota Susaki, misalnya, pintu air dibangun dan dipasang untuk mencegah empasan tsunami.

Selain itu, Jepang rajin membangun menara evakuasi, khususnya untuk daerah yang tidak memiliki dataran yang lebih tinggi atau bangunan tinggi. Menara evakuasi ini bisa dilihat dari Kushimoto. Wakayama, menara evakuasi ini, berupa bangunan dua lantai yang terbuat dari bahan yang kokoh. Di prefektur Shizuoka yang terletak di pantai timur Jepang yang rawan tsunami, terdapat 258 tempat perlindungan antitsunami dan gempa di sepanjang pantai.

Kota-kota pesisir lainnya sudah membangun tanggul antibanjir agar air dari tsunami tidak masuk ke pedalaman melalui sungai dan menimbulkan kerusakan. Temboktembok tsunami juga mengelilingi bagian pantai lainnya untuk mencegah timbulnya kerusakan. Sementara di Indonesia, pengetahuan mengenai tsunami ini masih awam bagi masyarakat.

Padahal, berbagai penelitian yang dilakukan oleh CDIT Jepang menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai gejala tsunami dan cara menyelamatkan diri terbukti mengurangi jumlah korban meninggal dalam skala besar. “Pendidikan tentang tsunami itu penting untuk menyelamatkan korban jiwa lebih banyak,” tandas Murata. Pada tsunami Cile Februari 2010 yang menelan 500 nyawa, Desa Dichato, Jepang, menjadi satu-satunya desa yang persentase penduduk selamatnya jauh lebih tinggi dari korban meninggal.

Anomali ini disebabkan penduduk desa itu memiliki memori akan tsunami yang terjadi 50 tahun sebelumnya. Ini serupa dengan cerita turun-temurun tentang smoong yang menyelamatkan masyarakat Simelue ketika tsunami dahsyat menghantam Aceh pada 2004. Selain kearifan lokal yang sering berkembang dalam bentuk cerita rakyat, pendidikan kesiapsiagaan penting masuk menjadi kurikulum sekolah.

Hutan Pantai

Guna menyiasati bahaya tsunami, Subandono Diposaptono, Direktur Pesisir dan Lautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menjelaskan bahan bangunan di sekitar pantai akan lebih tahan terhadap tsunami bila dilindungi hutan di pantai, berbentuk rumah panggung, dan bangunan tidak menghadap pantai. Untuk itu, dalam mitigasi bencana, diperlukan penanaman hutan di sekitar pesisir dan mengubah model bangunan di sekitar pantai.

Lebih lanjut, Subandono mengatakan persiapan dalam menghadapi tsunami harus dilakukan dengan menyiapkan peta rawan tsunami dan jalur evakuasi. Peta dan jalur tersebut harus dapat disosialisasikan secara maksimal ke masyarakat. Jika hal ini dilakoni dengan baik oleh pemerintah dan warga, akan menambah sistem peringatan dini. ”Membangun rumah panggung dan memperbanyak hutan bakau bisa bermanfaat meminimalisasi efek tsunami,” kata Pariatmono, Asisten Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi.

Kendati demikian, Pariatmono menyatakan bahwa pemerintah sebenarnya telah membangun sistem peringatan dini di beberapa laut yang rawan tsunami. Misalnya saja buoy. Pemerintah telah memasang 23 sensor gelombang tsunami (buoy Tsunami) sejak 2006. Namun, kendala yang dihadapi adalah vandalisme dan pemilihan lokasi penempatan sensor yang kurang akurat.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pertengahan November nanti, meluncurkan kembali buoy tsunami atau sensor gelombang tsunami di Kepulauan Mentawai sebagai bagian dari peringatan dini tsunami. Seyogianya kita memetik pengalaman masa lalu. Sudah banyak pil pahit yang ditelan negeri ini akibat tsunami. Kita dapat belajar dari Negeri Sakura yang juga langganan gempa dan tsunami.